Jumat, 24 Desember 2010

I Need a bestfriend! [ Part 4 ]

“... Kak Rei?!!” aku benar-benar kaget!
Abangku yang  telah tiada 5 tahun yang lalu
Itu tiba-tiba muncul di dalam mimpiku yang aneh ini.

“Hahaha sudah lama kita tidak berjumpa, Sawako!”
Katanya sambil nyengir

Aku bingung.. Dia kok bisa menyentuh pundakku?
Bukannya dia hantu?

*Ann : udah Sawa-chan, ga usah di pikirin!
Kamu kan lagi di alam mimpi!
Sawa  : huh! Kamu sih ngarangnya gaje! –jitak ann-
Ann : adaw! Udah deh, ampun! back to story!*

Aku tidak tau harus berbuat apa,
Aku memang merindukan sosok
Abangku ini, yang selalu mengajariku untuk
Berteman.. Ah, tapi itu sudah lama sekali,
Hingga akhirnya Kak Rei meninggal dunia akibat kecelakaan.

Waktu itu aku sangat terpukul,
Mengingat kak Rei pergi ke luar karena
Ibu meminta Kak Rei untuk membeli
Obat untukku yang saat itu tengah demam.

“Hoi! Kenapa melamun!” teriak kak Rei, persis di kupingku

“..ga apa-apa” sahutku sedih

Kak Rei menghela nafas panjang,
Lalu ia berkata,

“Sawako, kenapa kamu sekarang begini?
Kamu jadi anak kok kuper banget! Padahal dulu
Kamu anak yang ceria, dan banyak teman..
Kenapa kamu jadi begini sekarang?” Kak Rei nyerocos
Tanpa memperdulikan ekspresi wajahku yang suram.

Aku hanya terdiam bisu,
Tidak sanggup berkata apa-apa

“Kenapa Sawa..?” tanya Kak Rei lembut

Hhh.. aku benar-benar bingung bagaimana menjawabnya
Sebenarnya aku begini sejak Kak Rei meninggal.
Semenjak itu aku merasa sangat bersalah,
Aku mengurung diriku di kamar, dan menangis seharian.

Aku menjadi lesu, tidak semangat lagi untuk hidup
Malas mengerjakan sesuatu.. malas berteman,
Dan malas-malas lainnya...
Kepribadianku benar-benar berubah 180 derajat..!

Akhirnya aku menjawab,

“Aku tidak tahu kak,aku begini sejak...”
Aku tidak meneruskan kalimatku,
Aku tidak enak hati kepada kak Rei.

“Sejak... aku meninggal..?”

Tanyanya sedih
Wajahnya yang tadinya riang berubah
menjadi muram.

“Iya..” sahutku pelan.

Aku tidak tahan lagi, aku pun menangis..
Badanku juga bergetar..
Aku mengigil, di sini sangat dingin dan suram
Meskipun aku tahu ini hanya mimpi, tapi
Ini benar-benar terasa seperti sungguhan.

Kak Rei memelukku

“Sudahlah, kamu tidak boleh seperti ini terus...
Kamu harus melihat ke depan, jangan selalu menoleh ke belakang..”
Kata Kak Rei bijak.

“...Kamu harus mencari sahabat yang bisa mengerti tentangmu.”
Tambahnya lagi .

Kak Rei benar-benar sosok yang selalu memotivasiku
Seorang  yang peduli kepadaku dan menyayangiku

“Ka..kak.. apakah kakak cahaya biru yang tadi siang itu?”
Aku benar-benar sedih

Kak Rei mengangguk lalu menghapus air mataku

“Iya, kamu tidak boleh cuek lagi sama orang yah...”
Katanya sambil mengelus kepalaku

“Kak.. Apa yang terjadi jika aku tidak memiliki
Seorang sahabat dalam waktu 3 hari....?” aku penasaran

“Maaf Sawako, aku tidak bisa memberitahumu untuk sekarang ini,
yang jelas hidupmu akan sangat berubah jika kau masih saja tidak memiliki seorang sahabat..” jawabnya

“Tapi.... itu tidak mungkin, di sekolah saja
Teman-teman sekelasku tidak ada yang menyukaiku,
Mereka semua membenciku..” jelasku sedih

“Itu tergantung usahamu, kamu pasti bisa Sawako.” Katanya tersenyum kecil

“.....Baiklah, aku akan mencoba..” kataku pelan

“Nah, begitu dong! Itu baru adikku..!
Kalau begitu, sudah ya aku mau pergi dulu, dah!” kak Rei berbalik
Dan ia berubah menjadi cahaya terang berwarna biru lalu menghilang

“Ckckck...cepat banget hilangnya?” aku mengeleng-gelengkan kepala.

 *to be continued*

1 komentar: