-Sabtu, Hutan Bambu, jam 09.00
Sudah 2 jam aku duduk di bawah pohon ini,
menunggu seseorang datang.
Barangkali ada yang mau menemaniku di sini.
Namun tidak ada satupun yang datang kemari.
Namaku Sawako Hoshino, umur 11 tahun.
Aku seorang yang pemalu dan tidak pandai bergaul.
Aku selalu menghabiskan waktuku di hutan bambu ini.. hanya sendirian.
Di sekolah pun aku juga begitu, selalu menyendiri, dan tidak memiliki teman.
Orang-orang sering mengira aku anak yang sombong,
aku tahu..aku memang tidak pernah mengajak
siapapun berbicara denganku,
dan tidak pernah menegur ataupun menyapa mereka..
itu karena aku merasa aku tidak memerlukan siapapun dalam hidupku,
terkecuali orangtuaku.
Hanya kepada meraka saja aku berkomunikasi.
Sedangkan kepada orang lain?
Menyapa saja tidak.
Hutan bambu ini adalah tempat persembunyianku,
Yah atau bisa dibilang tempat kesukaanku.
Karena di sini aku merasa tenang, damai, dan nyaman.
Aku selalu betah di hutan ini, aku bisa seharian berada di sini jika sedang libur sekolah.
Namun hari ini, entah mengapa aku merasa...aneh,
Aku tidak tahu kenapa, namun perasaanku tidak enak.
Aku pun beranjak pergi dari situ.
-Rumah, 12.00 pm
“Aku pulang..” kataku lesu.
“Selamat datang Sawa-chan, kamu mau kue..?” tanya Ibu dari dapur.
“Tidak bu, aku sudah kenyang..” kataku sambil menaiki tangga menuju ke kamar.
“Oh, baiklah..” kata Ibu.
-Kamar Sawako, 12.00
Aku mengganti bajuku dengan piyama.
Mataku sangat mengantuk.
Padahal tidak biasanya aku tidur siang.
Aku pun merebahkan diri
ke tempat tidurku yang berwarna biru
dengan motif pink rose.
Mataku terpejam dan aku bermimpi..
*in dream*
Aku merasa berjalan di tempat yang sangat gelap.
Sendirian, hampa dan sangat sepi.
Tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggilku.
“S..A..WA....KO....”
Suara itu terdengar seperti merintih kesakitan
Aku bingung mencari dari mana asal suara itu
Karena sangat gelap di sini, aku tidak dapat melihat apa-apa.
“Aa..apa? Mengapa kamu memanggilku? Si..siapa kamu?”
Kemudian muncul suatu cahaya kecil
Yang menyilaukan dan berwarna biru
Ternyata cahaya itu yang memanggilku.
“Sa..wa..ko... kamu harus bis..a bersosial..isasi...”
“A..aapa?” tanyaku gugup,
karena aku sedikit takut dengan cahaya yang aneh itu
“Ka..mu.. ha..rus.. memiliki seorang sa..habat..
Dalam waktu.. 3 hari..” kata cahaya itu lagi
“ti..tiga hari? Mana mungkin?” tanyaku bingung,
Karena memiliki teman saja tidak,
bagaimana mungkin aku mempunyai seorang sahabat?
“kamu harus bi..sa... jika ti..dak..” suara cahaya itu semakin melemah,
Dan ia mulai meredup
“kenapa? Apa yang terjadi jika aku tidak mampu memiliki sahabat dalam kurun waktu yang sesingkat itu?” aku semakin tidak mengerti
“jika tidak.. ...” belum selesai kalimatnya, cahaya itu sudah menghilang.
-Kamar Sawako, Jam 16.00
Aku terbangun dengan muka pucat.
“Ya ampuun... Mimpi apa tadi itu? Aneh sekali..”
Kataku sambil mengucek mataku.
Tapi aku khawatir juga dengan mimpi itu..
“Aduh, kalau dalam 3 hari aku tidak memiliki
seorang sahabat apa yang bakal terjadi yah? Jangan-jangan...”
To be continued :)
kereeeeeeeeeen XD
BalasHapusmakasih chao-chaan..! X3
BalasHapus